Friday, October 12, 2012

PANDANGAN ISLAM TERHADAP SAINS

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk mengerahkan segala kemampuannya dalam menggunakan akalnya serta memikirkan segala apa yang ada di alam semesta ini.  Hal ini sebagaimana tercantum dalam ayat Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 33 yang artinya “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. Dalam ayat tersebut Allah saw memberikan kesempatan kepada manusia untuk melakukan pemikiran (menggunakan aklnya) dan eksplorasi terhadap alam semesta. Upaya penaklukan ruang angkasa harus dilihat sebagai suatu ibadah manusia yang ditujukan selain untuk memahami rahasia alam, juga demi masa depan kehidupan manusia.
Menurut Muhammad Ismail sebagaimana dikutip oleh Sudjana (2008 : 12) mengatakan bahwa pemahaman Islam tidak lain adalah pemikiran-pemikiran yang memiliki penunjukan-penunjukan nyata, yang dapat ditangkap dengan logika selama masih dalam batas jangkauan akalnya. Namun, bila hal-hal tersebut berada diluar jangkauan akalnya, maka hal itu ditunjukan secara pasti oleh sesuatu yang dapat diindera, tanpa rasa keraguan sedikitpun. Dengan demikian peranan akal bagi manusia sangatlah penting dan mendasar karena dengan akalnya ia dapat menentukan yang terbaik bagi dunia dan akhirantnya kelak.
Rosulullah saw pernah mengatakan bahwa tidak ada agama (Islam) tanpa adanya aktifitas akal. Artinya bagi seorang muslim, keyakinannya tentang Islam haruslah dibangun berdasarkan akal sehat dan penalarannya. Bukan hanya sekedar dogma yang dipaksakan atau informasi-informasi tanpa kenyataan. Akan tetapi, akal harus difungsikan sebagaimana mestinya (Sudjana, 2008 : 13).
Allah swt telah menurunkan mukjizat yang sangat berharga demi kelangsungan hidup manusia kepada nabi Muhammad saw berupa Al-Qur’anulkarim. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup serta menyempurnakan kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad saw. Al-Qur’an bukan hanya sekedar kitan suci bagi umat Islam, tetapi Al-Qur’an bersifat universal yakni diperuntukkan untuk seluruh umat manusia. Al-Qur’an merupakan rujukan dari berbagai macam ilmu pengetehuan. Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi segala pengetahuan tentang sains hendaknya dirujukkan kedalam Al-Qur’an. Al-Qur’an secara eksplisit telah menerangkan tentang segala apa yang ada dan terjadi dibumi ini dan dengan sains lah kita membuktikannya. Osman Bakar (1994 : 75) mengutip dari Brunner mengatakan bahwa seorang ilmuwan Muslim yang termashyur yaitu Ibnu Sina mengatakan jikalau sebuah sains disebut sains yang sejati apabila ia menghubungkan pengetahuan tentang dunia dengan pengetahuan tentang Prinsip Illahi.

No comments:

Post a Comment